Bulan Sabit Terindah

"And once you are awake, you shall remain awake eternally." Friedrich Nietzsche
Bulan Sabit Terindah
Tawa dan senyuman adalah sebuah langkah penyembuhan yang sangat meyakinkan


Bulan Sabit Terindah “Jiwa yang tidak pernah tersenyum”, itu ciri dominan setiap sahabat yang hidupnya bermasalah.

Ada yang di sini gelisah di sana resah. Di rumah bermasalah, di tempat kerja marah-marah. Pada diri sebagian orang, kegelisahan itu bahkan sudah menumpuk bertahun-tahun, berubah wajah menjadi penyakit yang bisa membunuh. Sedih tentu saja, namun bukan berarti tidak bisa diperbaiki.
Di zaman dulu, keterkaitan antara tubuh fisik (biologi) dengan tubuh halus (psikologi, spiritual) memang tidak terlalu jelas. Namun di zaman ini, dunia penelitian sudah sangat maju. Hubungan di antara kedua tubuh ini sebagian sudah terbuka terang.

Meminjam penemuan para sahabat di dunia neuro science yang membidangi otak manusia, beratnya otak sekitar 2 % dari berat tubuh fisik namun otak
mengkonsumsi energi lebih dari 20 %. Ini berarti, otak terutama ketika berfikir keras mengambil
banyak sekali energi yang semestinya menjadi jatah organ-organ tubuh yang lain.

Itu sebabnya mudah dimaklumi, teman-teman yang sakit ini sakit itu di kelas-kelas meditasi, terlihat jelas sekali kalau mereka terlalu banyak berfikir.
Tidak puas, tidak pernah bersyukur, banyak protes,banyak konflik adalah sebagian contoh dalam hal ini. 
Dan tidak mudah membuat mereka berubah dari banyak berfikir menjadi banyak mengalir.


Kehidupan boleh bertumbuh menuju keadaan yang paling sulit sekali pun, namun teruslah tekun melatih diri untuk tersenyum.

Kebiasaan berfikir terlalu keras ini sudah demikian dalamnya mengakar pada diri mereka. Namun belum terlambat, selalu ada peluang untuk berubah
agar hidup menjadi indah.

Meminjam hasil temuan ahli bioteknologi tingkat dunia Profesor
Kazuo Murakami dalam bukunya yang berjudul
Switch, tawa dan senyuman adalah sebuah langkah
penyembuhan yang sangat meyakinkan.

Di salah satu bagian bukunya, secara eksplisit Murakami menulis seperti ini: “saat kita jatuh sakit, hati yang optimis dan pikiran yang positif akan
memberikan efek penyembuhan yang lebih baik
daripada minum obat”. 

Dulunya, cerita tentang senyuman yang menyembuhkan hanya beredar di dunia spiritual. Sekarang, ia sudah menjadi temuan
penelitian di laboratorium bioteknologi.


Senyuman tidak saja bibir yang melengkung, tapi juga dekapan indah yang diberikan pada jiwa yang bersemayam di dalam.

Lebih dari sekadar menyembuhkan, senyuman juga bisa mengubah manusia sampai ditingkat yang sangat dalam yakni gen. 
Jika pandangan populer mengatakan gen bersifat tetap dan tidak bisa diubah,
Murakami menemukan gen bisa diubah.

Dan di antara sejumlah cara untuk mengubah gen dari mengubah lingkungan hingga tekun berdoa yang paling meyakinkan adalah senyuman.

Di beberapa bagian buku Switch, berkali-kali Guru besar dari Jepang ini menyebutkan kalau senyuman bisa menghidupkan saklar gen di dalam. Untuk kemudian, banyak wajah kehidupan bisa berubah.
Tidak saja sakit bisa berubah menjadi sehat, lahir di lingkungan yang penuh kegagalan pun bisa diubah menjadi keberhasilan.

Kesimpulan ini tidak saja lahir dari hasil penelitian di laboratorium, namun juga lahir dari  interaksi jarak dekat dengan sejumlah tokoh dunia seperti YM Dalai Lama sampai dengan korban kecelakaan
kereta api. 

Intinya sederhana, kehidupan boleh bertumbuh menuju keadaan yang paling sulit sekali pun, namun teruslah tekun melatih diri
untuk tersenyum.

Awalnya, tersenyum saat kehidupan sulit seperti membohongi diri sendiri. Namun begitu diteruskan,
ada  yang  sejuk  dan  lembut di  dalam  sini.

Makanya sering diulang-ulang di forum ini, senyuman tidak
saja bibir yang melengkung, tapi juga dekapan indah yang diberikan pada jiwa yang ber-semayam di dalam. 

Kalau langit memiliki bulan sabit, manusia memiliki senyuman. 
Jika bulan sabit di langit hanya muncul sekali-sekali, manusia
bisa berbagi senyuman setiap hari.

Disalin dari Buku Shanti ,Shanti ,Shanti - Menemukan Tuhan didalam diri.
Oleh Gede Prama Cetakan I, Oktober 2016
Because the journey to higher consciousness is the most amazing story in human life.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita tanaman padi dan Pohon beringin

Tahun Baru lagi ?

Cinta Dalam Kesadaran ?